• September 18, 2025

Penguatan Kolaborasi  SDM Vokasi, Inovasi Teknologi, dan Hilirisasi Riset Pertanian, Kementan Gelar Evaluasi Kerjasama

Penguatan Kolaborasi  SDM Vokasi, Inovasi Teknologi, dan Hilirisasi Riset Pertanian, Kementan Gelar Evaluasi Kerjasama
Bogor, 16 September 2025 – Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Rapat Koordinasi, Monitoring, Evaluasi, dan Tindak Lanjut (Monev) Kerja Sama di lingkup pendidikan vokasi pertanian.
Acara yang berlangsung di Museum Tanah dan Pertanian, Bogor pada 15-17 September 2025 ini bertujuan untuk mengukur progres, menyelesaikan kendala teknis, dan membuka peluang kolaborasi baru dengan mitra strategis guna memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) bersama jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan lingkup Kementerian Pertanian, yang mencakup Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), serta Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP).
Turut hadir pula perwakilan dari mitra kerja sama, seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, PT Telkom Indonesia, Edufarmers Internasional, dan Yayasan Inisatif Indonesia Biru Lestari (WAIBI).
Untuk mitra luar negeri hadir pula secara daring perwakilan dari Tim Proyek ABP Magang, Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Persol Global Workforce yang juga turut mempresentasikan evaluasi dan penjajakan kerja sama yang dilakukan lingkup Pusat Pendidikan Pertanian.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan kembali bahwa pendidikan pertanian memiliki peran vital dalam mendukung program strategis Kementan dan agenda nasional.
“Pendidikan adalah kunci untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan energi, serta kemandirian bangsa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amran menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam mencetak generasi muda yang melek teknologi, memiliki jiwa kewirausahaan, dan siap menjadi penggerak regenerasi petani.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa penguatan SDM pertanian merupakan salah satu kegiatan strategis yang terus didorong oleh BPPSDMP.
“Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik lembaga pendidikan, asosiasi, maupun dunia usaha, adalah langkah konkret untuk meningkatkan literasi dan kompetensi SDM pertanian,” jelas Santi.
Ia menyoroti bahwa kegiatan kerja sama yang terjalin harus berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan dan penguatan karakter siswa dan mahasiswa lingkup pendidikan pertanian.
Kepala Pusat Pendikan, Muhammad Amin dalam arahan pembukaannya, menegaskan bahwa kerja sama yang telah terjalin tidak hanya berpusat di tingkat Pusdiktan, tetapi juga diharapkan dapat diperluas manfaatnya ke seluruh UPT Pendidikan Kementerian Pertanian.
Terdiri dari 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), 1 Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), serta 3 Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP).
Hingga saat ini, Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) telah menjalin berbagai kerja sama, baik di tingkat domestik maupun internasional. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia pertanian di Indonesia.
Secara internasional, Pusdiktan bekerja sama dengan Persol Global Workforce dan OS Selnajaya untuk program Pelatihan Bahasa Jepang dan pengiriman peserta magang ke Hokkaido. Selain itu, Pusdiktan juga tengah menjajaki program split-site master bersama University of Queensland dan IPB, serta proyek pembangunan smart green house dengan EPIS Korea.
Di dalam negeri, Pusdiktan melibatkan Polbangtan Bogor dalam proyek Profiling of Digital Literacy Readiness among ASEAN Member States bersama PT Telkom Indonesia. Pusdiktan juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit untuk menyediakan beasiswa bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Pertanian.
“Kegiatan monev ini menjadi forum penting untuk memastikan seluruh kerja sama yang terjalin dapat berjalan secara efektif dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan pertanian di Indonesia,” tutup Amin.
Pada akhir kegiatan, seluruh peserta juga melaksanakan sesi penjajakan tindak lanjut. Melalui forum ini diharapkan lahir laporan monitoring dan evaluasi yang komprehensif, kesepakatan tindak lanjut yang lebih konkret, serta terbentuknya jejaring kerja sama yang kuat di seluruh UPT Pendidikan lingkup Kementerian Pertanian. (Mry, Ang)

Berita Terkait

Kementan Perkuat Brigade Pangan di Provinsi Kalimantan Timur

Kementan Perkuat Brigade Pangan di Provinsi Kalimantan Timur

TENGGARONG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) BPPSDMP terus…
Petani Tebu dan Singkong : Terima Kasih Bapak Presiden Sudah Batasi Impor

Petani Tebu dan Singkong : Terima Kasih Bapak…

Jakarta – Kebijakan pemerintah membatasi impor komoditas pangan strategis mendapat sambutan positif…
Dari Siborongborong, Wamentan Sudaryono Jadikan Balai Ternak Sebagai Solusi Ekonomi Warga!

Dari Siborongborong, Wamentan Sudaryono Jadikan Balai Ternak Sebagai…

Tapanuli Utara – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mendorong Balai Pembibitan Ternak…