- Februari 5, 2022
TANI ON STAGE, Panggung Eksportir Muda Berbicara Pertanian
Bandung – Minat masyarakat untuk berbelanja online saat pandemi meningkat signifikan, salah satunya pada jual beli produk pertanian. Sejalan dengan hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro Humas dan Informasi Publik mengadakan Tani On Stage (TOS) bertema E-Commerce tingkatkan daya saing ekspor produk pertanian yang dilaksanakan di Bandung, Jumat (4/2).
Eksportir Muda Tanaman Hias, Riki Subagja mengatakan bisnis pertanian sangat menjanjikan karena permintaan di pasar global sangat tinggi dan saat ini masih belum sepenuhnya terpenuhi sehingga peluang masih terbuka luas.
“Bisnis pertanian ini sangat menjanjikan asal kita terus mau berinovasi karena untuk tanaman hias kita perlu terus tingkatkan daya saing produk kita sehingga mampu menembus pasar ekspor berbagai negara,” terangnya saat menjadi narasumber TOS di pelataran Kantor Pusat Pos Indonesia, Bandung.
Riki menjelaskan bahwa saat ini pemerintah benar-benar memberikan kemudahan bagi para eksportir salah satunya pada pengurusan administrasi karantina tanaman. Tidah hanya itu, pemerintah juga mendorong peningkatan kualitas ekspor melalui berbagai pelatihan.
“Dulu tantangan saya dalam melakukan ekspor ada 5 yakni kemudahan, kualitas, kapasitas, kontinyuitas dan inovasi. Sekarang 2 tantangan sudah terjawab dengan kemudahan yang diberikan karatina pertanian,” jelas Riki.
Sementara itu Business Founder The Bachelor Rabbity, Yoga Tri Herlambang yang hadir pada TOS kali ini, juga mengatakan permintaan ekspor kelinci saat ini juga meningkat tajam bahwakan omset penjualan pertahun mampu mencapai 5 miliyar. Kedepan upaya memperluas negara tujuan ekspor akan terus dilakukan.
“Memelihara kelinci sebenarnya adalah hobi saya yang sekarang sudah menjadi sumber pendapatan sekaligus. Jadi ini berawal dari hobi,” tutur Yoga.
Menurut Yoga, Kementan berhasil bertranformasi dalam pengurusan dokumen perkarantinaan sehingga sekarang eksportir melakukan perdagangan lebih mudah dan lebih beragam komoditasnya tergantung permintaan pasar luar negeri.
“Saat ini Kementan memberikan kemudahan dalam pengurusan dokumen. Sekarang sangat cepat, sigap dan tanggap artinya apapun yang diperlukan oleh kita untuk memasuki berbagai negara, Kementan siap memfasilitas, Jadi, anak muda jangan takut memulai karena pertanian kita menjanjikan,” tambah Yoga.
Sebagai informasi, Kementan melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor Pertanian (GRATIEKS) terus berupaya mendongkrak ekspor pertanian. Oleh karena itu berbagai fasilitas kemudahan untuk pada eksportir terus diupayakan dan dapat dilakukan secara online.
“Dengan menggandeng PT. POS Indonesia, kegiatan TOS ini diharapkan mampu memperluas dan meningkatkan akses informasi peluang ekspor pertanian di pasar global pada generasi milenial,” ucap Erwin Zulkarnaen mewakili Biro Humas dan Informasi Publik Kementan.
Erwin menambahkan Kementan melalui Badan Karantina Pertanian terus memperkuat sistem dan layanan perkarantinaan agar produk pertanian dapat terjamin kesehatan dan keamanannya pada saat menghadapi pasar ekspor global.
“Informasi seperti inilah yang diharapkan dapat diketahui publik dan para eksportir muda pertanian, “ ungkap Erwin