• Maret 20, 2025

Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo, Langkah Baru dalam Hilirisasi Kelapa

Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo, Langkah Baru dalam Hilirisasi Kelapa

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya untuk meningkatkan ekspor produk pertanian. Salah satu fokusnya adalah mendorong petani muda agar dapat menembus pasar internasional.

Langkah ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Tidak hanya untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia, tetapi juga bertujuan memperluas pangsa pasar produk lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, serta menciptakan lapangan kerja di daerah pedesaan.

Salah satunya, Koperasi Induk Nira Lestari yang berhasil melakukan pelepasan ekspor gula semut ke negara tujuan Malaysia dan Kanada pada Kamis, 20 Maret 2025, di Girimulyo, Kokap, Kulon Progo, Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari Kementerian Pertanian, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti Widya Putri, Gubernur DIY yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, serta jajaran penting lainnya.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan, ekspor kapan saja dan dimana saja merupakan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani kelapa melalui produk-produk olahan , serta merambah ke pasar internasional.

“Diharapkan, ekspor gula semut ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan produk pertanian Indonesia di pasar internasional. Para petani dan pelaku usaha harus terus berinovasi dan berkomitmen untuk menjaga kualitas produk untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai eksportir unggul produk pertanian, khususnya kelapa dan olahannya,” tutur Sudaryono.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Idha Widi Arsanti menyebutkan, pada pelepasan ekspor kali ini, sebanyak 20 ton gula semut diekspor ke Kanada dengan nilai mencapai Rp 800 juta, sementara 2 ton lainnya dikirim ke Malaysia dengan nilai Rp 300 juta.

Gula semut merupakan alternatif gula yang lebih sehat dibandingkan gula pasir, dengan kandungan indeks glikemik yang lebih rendah, sehingga cocok bagi mereka yang sedang mengontrol kadar gula darah.

Kelapa, sebagai produk unggulan subsektor perkebunan Indonesia, turut menyumbang pada ekspor dengan berbagai produk turunan. Selain gula semut yang dihasilkan dari nira kelapa, kelapa juga digunakan untuk membuat nata de coco, minyak kelapa, dan berbagai produk lainnya.

“Indonesia memiliki luas areal kelapa nasional mencapai 3,2 juta hektare, dengan 38.724 hektare di antaranya berada di D.I. Yogyakarta, yang menyumbang 50.605 ton produksi kelapa,” tutur Idha.

Hilirisasi kelapa menjadi produk turunan, seperti gula semut, telah memberikan nilai tambah yang signifikan bagi petani dan masyarakat. Harga jual gula semut yang berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per kilogram mencerminkan potensi ekonomi yang besar dari pengolahan kelapa.

Selain itu, hilirisasi kelapa memungkinkan masyarakat untuk memanfaatkan kelapa tidak hanya sebagai buah konsumsi langsung, tetapi juga sebagai produk pangan alternatif yang lebih sehat.

Idha memberikan apresiasi tinggi kepada petani milenial yang berhasil memberdayakan petani kelapa di Kabupaten Kulon Progo. “Upaya mereka telah membantu meningkatkan perekonomian lokal dan kesejahteraan petani,” ujar Idha.

Pelepasan ekspor ini menjadi simbol semangat bagi seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kulon Progo, khususnya petani kelapa, untuk terus meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas ekspor.

Idha menambahkan, pertanian merupakan sektor strategis yang memegang peran penting dalam perekonomian nasional dan ketahanan pangan. Namun, tantangan dalam regenerasi petani menjadi isu yang mendesak, mengingat penurunan jumlah petani muda akibat kurangnya daya tarik sektor ini bagi generasi milenial.

“Melalui kegiatan Petani Milenial Siap Ekspor, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk pertanian, menciptakan lapangan kerja perdesaan, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan perekonomian perdesaan,” pungkas Idha.

Berita Terkait

Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Lampung Siap Sukseskan Galuh LTT dan e-Pusluh

Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Lampung Siap Sukseskan…

LAMPUNG – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan Luas…
Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Lewat Brigade Pangan

Kementan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional Lewat Brigade Pangan

Jakarta — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi…
Mentan Amran Perkuat Kerja Sama Pertanian dengan Yordania, Fokus pada Water Management dan Pengembangan Gandum

Mentan Amran Perkuat Kerja Sama Pertanian dengan Yordania,…

JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan komitmennya untuk memperkuat…