- April 14, 2023
Kebutuhan Beras Cukup, Pemilik Pengggilingan Padi: Distribusi Terus Berjalan
JAKARTA – Kondisi produksi beras nasional saat ini cukup stabil. Merujuk data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Januari-April 2023 mencapai 23,31 juta ton dari luas pertanaman sekitar 4,37 juta hektare. Itu artinya ada potensi surplus yang mencapai 3,22 juta ton beras.
“Proses produksi jangan diplesetkan seperti urusan bulanan tapi saling terkait antar bulan,” ujar Subkor Data dan Informasi Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Iqbal, Jumat (14/4).
Dia menjelaskan bahwa Kementan telah mengkonsolidasikan dengan pemilik penggilingan padi di daerah-daerah sentra produksi. Pasalnya dari hasil pemetaan di lapangan, mereka telah membangun pasar sendiri tanpa melalui pasar induk atau kerja sama dengan bulog.
“Ada perbedaan perilaku dari penggilingan. Jika dulunya sebagian bekerja sama dengan Bulog. Tapi kini mereka relatif membangun market sendiri tanpa melalui pasar induk atau melalui kerja sama dengan Bulog,” kata dia.
Senada, salah seorang Pemilik Penggilingan Padi, Deni Nurhadiansyah memaparkan pentingnya memahami psikologi pasar gabah dan psikologi pasar beras yang menurutnya sering kali tidak nyambung. Para pemangku kepentingan, lanjut Deni, harus sadar betul bahwa psikologi pasar gabah itu sebagian besar dipengaruhi oleh suply demand antara luas panen dan kebutuhan pabrik.
“Sedangkan pasar beras dipengaruhi oleh suply dan kebutuhan yang konstan dari konsumen,” jelas Deni.
“Artinya posisi saat ini ada perubahan pasar beras yang cenderung pola jual langsung,” lanjut dia.
Deni menjelaskan bahwa defisit bulan ini dapat ditutupi dari surplus bulan sebelumnya. Untuk itu, pada rantai pasok saat ini pasti proses distribusi terus berjalan.
Saat ini, lanjut Deni, panen pada saat musim hujan sehingga kapasitas penyerapan oleh penggilingan berkurang, penggilingan yang bisa menyerap normal hanya yg memiliki fasilitas oven/dryer saja.
“Sedangkan penggilingan yang mengandalkan lantai jemur banyak terkendala produksi. Selain itu selama ramadhan ini ada lonjakan permintaan beras yang cukup tinggi,” pungkasnya.