- Oktober 12, 2025
Demi Swasembada Pangan, Kementan Bentuk Satgas Optimalisasi Penderasan Informasi Pembangunan Pertanian

JAKARTA – Dalam rangka upaya menyebarluaskan informasi secara cepat, merata, tepat sasaran, dan berkelanjutan kepada semua pihak yang membutuhkan terutama kepada para penyuluh pertanian sebagai garda terdepan pembangunan pertanian. Maka, Kementerian Pertanian (Kementan) telah membentuk Satuan Tugas Optimalisasi Penderasan Informasi Pembangunan Pertanian.
Guna mendukung langkah tersebut, telah diadakan pertemuan konsolidasi Satgas Penderasan Informasi pada Jum’at (10/10/2025) yang dihadiri oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama dengan Plt. Seketaris Jenderal Kementerian Pertanian, Kepala Badan PPSDMP, Tenaga Ahli Menteri Bidang Komunikasi Publik, Tenaga Ahli Menteri Bidang Pengembangan Budi Daya dan Pascapanen Komoditas Pertanian, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, serta Ketua Kelompok Substansi lingkup BPPSDMP.
Peserta yang hadir terdiri dari koordinator Satgas Wilayah 1 sampai dengan Wilayah X, dengan ketidakhadiran dari Satgas Wilayah VIII Provinsi NTB dan Satgas wilayah X Provinsi Papua, Penyuluh Pertanian dari Provinsi Kalimantan Tengah, Ikatan Asosiasi P3K se-Indonesia, Ketua DPM/DPA, mahasiswa Polbangtan Bogor, mahasiswa PEPI, influencer, dan penggiat media sosial.
Dalam arahannya Mentan Amran menegaskan bahwa penderasan informasi tidak boleh berjalan sendiri-sendiri semua harus aktif dalam meyampaikan informasi pembangunan pertanian dan bangun sistem informasi yang terintegrasi dan adaftif.
Peran Satgas Penderasan Informasi sangat diharapkan dapat berfungsi sesuai dengan tugas masing-masing di sepuluh wilayah. Informasi yang ditekankan mencakup isu-isu penting seperti swasembada pangan, produksi dan penyerapan gabah, ketersediaan pupuk, gerakan pompanisasi, cetak sawah, serta keberhasilan program pemerintah di sektor pertanian.
Mentan Amran juga memberikan apresiasi yang besar atas keterlibatan para anak muda dan influencer dalam mempercepat penyebaran informasi yang positif dan membangun pertanian guna mencapai swasembada pangan.
Selain itu, Amran menyampaikan bahwa capaian serapan produksi Gabah Kering Penggilingan (GKP) tahun ini telah mencapai 65 juta GKP yang dihasilka dari penggilingan kecil (0,5 ton/jam), sedang (2 ton/jam), dan besar (20 ton/jam), dengan estimasi realisasi giling setiap tahunnya mengalami peningkatan, ungkapnya.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa penderasan informasi pembanguan pertanian ini dapat menjadi motor penggerak dalam memperkuat citra positif dan kepercayaan publik terhadap Pembangunan pertanian.
Para influencer dan mahasiswa yang diundang adalah yang memiliki jumlah pengikut terbanyak di bidangnya masing-masing. Seperti Morales (Mahasiswa Polbangtan Bogor) dengan 479 ribu follower, Nurul Petani Milenial dengan 180 ribu follower, Rayendra dengan 17 ribu follower, dan Graha dengan 14 ribu follower, ucap Kabadan Santi.
Kabadan Santi menambahkan jika saat ini para penyuluh pertanian juga sudah mulai banyak membuat konten-konten tentang pembangunan pertanian. Hal ini tentunya diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara Kementerian Pertanian dengan para influencer dan penggiat media sosial dalam menderaskan informasi positif mengenai pembangunan pertanian.
Semua harus dioptimalkan melalui berbagai media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, dan YouTube, dengan menyampaikan narasi yang informatif, menarik, dan berdampak luas kepada masyarakat, khususnya generasi muda dan pelaku sektor pertanian, imbuhnya. (NS/NF)