- Oktober 8, 2025
Kementan Perkuat Pendamping Brigade Pangan di Kaltim

SAMARINDA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan), Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lapangan guna mendukung percepatan swasembada pangan nasional.
Salah satu bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui *Workshop bagi Penyuluh Pendamping Brigade Pangan Tahun 2025* yang diselenggarakan oleh SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusdiktan. Kegiatan berlangsung di Aula Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Provinsi Kalimantan Timur, pada 7–9 Oktober 2025.
Workshop ini diikuti oleh 23 peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Timur, dan merupakan bagian dari *Training of Trainers (ToT)* untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pendamping dalam pelaksanaan program Brigade Pangan di wilayahnya masing-masing.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penguatan Brigade Pangan merupakan langkah strategis untuk memastikan target swasembada pangan dapat terwujud secara berkelanjutan.
“Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan,” tegas Mentan Amran.
Menurutnya, Brigade Pangan menjadi wadah modernisasi pertanian yang dapat mendorong efisiensi produksi sekaligus memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani di daerah.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, turut menekankan pentingnya peran Brigade Pangan sebagai ujung tombak kebijakan pangan di tingkat daerah.
“Brigade Pangan adalah ujung tombak lapangan. Oleh karena itu, data harus sinkron, strategi harus jelas, dan pengawalan harus berkelanjutan agar produktivitas benar-benar meningkat,” ungkap Idha.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin, yang hadir untuk membuka kegiatan tersebut, Selasa (07/10/2025) menyampaikan apresiasi atas inisiatif SMK PP Negeri Banjarbaru dalam meningkatkan kapasitas penyuluh pendamping.
“Ketahanan pangan adalah fondasi utama stabilitas nasional. Brigade Pangan hadir untuk mendorong modernisasi pertanian dan menumbuhkan persepsi baru bahwa bertani adalah profesi yang menguntungkan dan berkelanjutan,” jelas Amin dalam sambutannya.
Amin berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah penguatan jejaring dan kolaborasi antarpelaku pembangunan pertanian di daerah.
“Melalui workshop ini, kita membangun sistem pertanian yang mandiri, berkelanjutan, dan partisipatif. Para penyuluh memiliki peran penting sebagai fasilitator dan penggerak utama di lapangan,” lanjutnya.
Dalam implementasinya, penyuluh pendamping memiliki peran strategis dalam memastikan keberhasilan Brigade Pangan di lapangan. Mereka menjadi penghubung antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan petani, mendampingi proses tanam hingga panen, serta memastikan bantuan sarana dan prasarana pertanian tepat sasaran. Melalui workshop ini, para penyuluh dibekali kemampuan teknis dan manajerial agar dapat mengoptimalkan fungsi Brigade Pangan di tingkat kecamatan dan desa.
Selama tiga hari, peserta mendapatkan pembekalan tentang manajemen usahatani padi, pengelolaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berkelanjutan, kelembagaan Brigade Pangan, literasi keuangan, serta metode pendampingan yang efektif.
Usai membuka kegiatan, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian bersama tim melakukan kunjungan lapangan ke Brigade Pangan (BP) Sidomulyo untuk meninjau lahan *optimalisasi lahan (OPLAH)* yang sedang dikembangkan. Saat ini, lahan bera seluas 7 hektare telah berhasil dibuka dan diolah untuk persiapan tanam. Kunjungan ini menjadi bentuk nyata komitmen Pusdiktan dalam mendukung percepatan pelaksanaan Brigade Pangan di Kalimantan Timur.
Melalui kegiatan ini, diharapkan penyuluh pendamping semakin siap dan profesional dalam mengawal program Brigade Pangan, sehingga dapat berkontribusi nyata terhadap upaya mewujudkan swasembada pangan nasional.